WADIR III: IMM TEM POLTEKMU MAKASSAR HARUS BERPRESTASI!

MAKASSAR- Ketua Umum Pimpinan Komisariat (Pikom) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Teknik Elektromedis (TEM) Politeknik Muhammadiyah (PoltekMu) Makassar Periode 2023–2024, Muhammad Alfian Galtif menyatakan kesiapannya untuk terus berkhidmat mewujudkan tujuan ikatan, Persyarikatan, dan visi kampus.

Hal itu setelah Pikom IMM TEM PoltekMu Makassar dilantik oleh Pimpinan Cabang (PC) IMM Kota Makassar, pada Jumat, 8 September 2023 di aula kampusnya.

Karena itu, Ia mengharap doa dan dukungan dari semua pihak. Demikian pula solidaritas dari seluruh pengurus IMM TEM yang ia pimpin.  Itu ia sampaikan di hadapan Anggota BPH PoltekMu, Dr. Pantja Nurwahidin, M.Pd., Wakil Dirketur III Nurul Ni’ma Azis, S.ST., M.Kes, Ketua Prodi D3 TEM Suwarmiyati, S.T., M.T., dan Ketua Prodi D4 TEM Imran Amin, S.T., M.T.

Ketua Umum Demisioner IMM TEM Periode 2022—2023 Muhammad Fachri Akbar mengaku, dirinya semakin memantapkan kepribadiannya dengan berkhidmat di IMM. “Jujur, di IMM inilah saya akhirnya menemukan jati diri saya,” kata dia.

Terlebih setelah mengemban amanah sebagai ketua umum, dirinya berlatih untuk menjadi pribadi yang mandiri.

Ia menekankan kepada pengurus baru IMM TEM, menjalankan amanah Ikatan harus dengan keikhlasan.  “Jangan dibawa beban, karena pasti akan jadi berat. Ambil dan jalankan amanah ini dengan rasa nyaman dan keikhlasan,” kata dia.

Dalam acara pelantikan dan pembukaan rapat kerja serta tataran pimpinan itu, hadir pula Ketua Umum PC IMM Kota Makassar Elbu Bachtiar beserta jajarannya. Hadir pula pengurus Pikom IMM se-Kota Makassar, juga pengurus ormawa se-PoltekMu.

HARUS BERPRESTASI

Saat menyampaikan sambutan, Wakil Direktur 3 PoltekMu Makassar Nurul Ni’ma Azis, S.ST., M.Kes menekankan bahwa pengurus IMM TEM harus berupaya agar luaran (output) yang dicapai selama satu periode kepengurusan adalah prestasi gemilang.

Hal itu harus terus diusahakan agar prestasi akademik juga datang dari pengurus organisasi kemahasiswaan (ormawa).

“Sehingga, tidak ada lagi bahasa bahwa pengurus ormawa mengesampingkan akademik. Dari situ, yang tercipta adalah euforiaKita tidak perlu lagi berburu kader, karena mereka sendirilah yang akan datang kepada kita,” ungkap Ni’ma.

Tidak hanya itu, Ni’ma juga menekankan bahwa sebagaimana harapan PC IMM Kota Makassar, penguatan ideologi Muhammadiyah juga harus terus dilakukan.

“Kalau pengurus Pikom sudah menanamkan ideologi Al-Islam Ke-Muhammadiyahan, maka tentunya itu akan terimplementasi dalam seluruh tindak-tanduk dan ucapan. Jika ideologi sudah terimplementasi, maka eksistensi dan branding Pikom tidak akan pernah diragukan,” tegas dia.

Wadir III juga mengingatkan, IMM harus terus berkoordinasi dengan ketua prodi sebagai induk. Ketua prodi harus menjadi tempat pertama pengurus pikom untuk berkonsultasi.

MENJADI AHLI ELEKTROMEDIS

Atas itu, Ketua Prodi D3 Sanitasi PoltekMu Makassar Suwarmiyati, S.T., M.T. menyatakan kesiapannya. Hal itu, kata dia, memang telah dilakukan sejak kepengurusan IMM periode lalu. Bahkan, Pikom IMM TEM merupakan salah satu pendukung akreditasi prodi.

Ia berharap, koordinasi dan sinergitas itu tetap terjalin baik. Tidak hanya itu, Ketua Prodi juga menekankan, program kerja yang dirumuskan selama satu periode harus sesuai dengan disiplin ilmu.

“Supaya kami juga merasakan dampaknya. Jadi, tidak hanya pengurus Pikom saja, tapi juga Mahasiswa TEM secara keseluruhan merasakan kehadiran Pikom IMM,” ungkap dia.

Anggota BPH PoltekMu Makassar, Pantja Nurwahidin mengaku setuju dengan harapan wadir III dan ketua prodi. Pasalnya, begitulah amanat dari tujuan IMM.

Pantja yang merupakan Mantan Ketua Umum DPD IMM Sulsel itu menekankan, seluruh pengurus IMM harus menjadi akademisi Islam, sebagaimana termaktub dalam tujuan organisasi itu.

Hal itu karena IMM berbasis di kampus. Maka, ia menegaskan, anak IMM harus menjadi intelektual, ilmuan dengan pemikiran obejktif yang ilmiah.

“Itulah ciri akademisi. Dengan menjadi akademisi Islamlah, tujuan Persyarikatan, yaitu mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya bisa tercapai,” kata dia.

Karena itu, Pantja menekankan, pengurus IMM TEM harus menjadi ahli elektromedis. “Jangan terlalu banyak ilmu yang mau dikuasai. Fokus untuk menjadi ahli elektromedis. Jadi kalau dicari anak IMM ahli elektromedis, kita cari di TEM,” kata dia.